Bawaslu-ads
KABAR DAERAHKota Palu

Tangkal Radikalisasi Sejak Dini, Danrem 132 Tadulako Sambangi Pelajar Poso

229
×

Tangkal Radikalisasi Sejak Dini, Danrem 132 Tadulako Sambangi Pelajar Poso

Sebarkan artikel ini

KABAR LUWUK, PALU – Mau panggil apa sama saya, bapak atau om?” tanya Komandan Korem 132 TadulaKo, Brigadir Jenderal TNI Farid Makruf, MA, Senin, 11 Oktober 2021 sore saat menyambangi sejumlah pelajar di Poso. 

Spontan, tidak kurang dari 100 pelajar Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Poso itu bilang, “Om saja.” 

Jadilah Perwira Komando itu dipanggil ‘om’ selama gelar acara Banua Sintuvu Maroso bertema ‘Menjaga Harmonisasi dan Menguatkan Integrasi Bangsa pada Generasi Tana Poso di Aula Merah Putih Batalyon Infanteri 714 Sintuvu Maroso.

Selain menyampaikan pentingnya toleransi antarsesama dan antarumat beragama, Brigjen TNI Farid Makruf membagi resep agar berhasil dalam pendidikannya.

“Pertama itu selalu berdoa pada Yang Maha Kuasa, belajar yang keras dan tekun, berbakti pada orang tua dan berbuat baik pada sesama. Itu resep sederhananya, ya anak-anak,” sebut Farid.
 
Pada kesempatan itu, Ia membuat kuis dan bagi anak-anak yang mampu menjawabnya akan diberi hadiah, baik berupa makanan ringan maupun uang tunai. Pertanyaan kuisnya seputar hafalan ayat-ayat Alquran, Dasar dan Lambang Negara, UUD 1945 dan lainnya.

Beberapa anak berani unjuk jari, tapi ada pula yang sama sekali tak tahu soal Dasar dan Lambang Negara.

“Tujuan kita ini adalah mencegah radikalisasi sejak usia dini. Ini adalah usia rentan untuk mudah terpengaruhi dan dipengaruhi pihak lain yang tidak menginginkan kita bersatu dan harmonis,” sebut mantan Kepala Penerangan Kopassus ini.

Sartika Andi Patau dari Universitas Maroso mengatakan bahwa peserta kegiatan ini terdiri dari 100 siswa-siswi SD dan SMP, 8 guru dan 10 mahasiswa Unsimar

“Anak-anak perlu diperkenalkan sejak dini bagaimana menjaga harmonisasi. Generasi Tana Poso harus tahu bagaimana menjaga harmonisasi, bagaimana bekerja sama, menjaga kerukununan, bersosialisasi, hidup bersama, hidup rukun dalam perbedaan,” papar Sartika yang membidani kelahiran Pusat Pengkajian dan Pengembangan Demokrasi, Universitas Sintuvu Maroso ini.

Kegiatan Banua Sintuvu Maroso ini diinisiasi oleh Pusat Pengkajian dan Pengembangan Demokrasi, Universitas Sintuvu Maroso dan didukung oleh Korem 132 Tadulako, Kodim 1307 Poso dan Batalyon Infanteri Sintuvu Maroso. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *