Bawaslu-ads
KABAR NASIONAL

Pesawat Rimbun Air Jatuh di Belantara Sugapa Papua, Tiga Orang Meninggal Dunia

257
×

Pesawat Rimbun Air Jatuh di Belantara Sugapa Papua, Tiga Orang Meninggal Dunia

Sebarkan artikel ini

KABAR LUWUK, NASIONAL – Pesawat jenis twin otter PK-OTW Rimbun Air jatuh di hutan belantara Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Rabu (15/9/2021) pagi. Pesawat rute Nabire – Sugapa tersebut dipiloti HA Mirza dengan copilot Fajar dan engineering Iswahyudi. Pesawat bermuatan cargo (bahan bangunan) itu ditemukan tim SAR terjatuh pada koordinat 3.44.45 S – 136.59.59 E.

Berdasarkan laporan Kantor SAR Timika, informasi jatuhnya pesawat tersebut bermula dari laporan dari pemilik pesawat Rimbun Air pada pukul 08.15 WIT bahwa pesawat mengalami lost contact. Oleh Kepala Kantor SAR Timika George Mercy L Randang kejadian tersebut dilaporkan ke Basarnas Command Center (BCC). Pukul 09.10, Local User Terminal (LUT) Basarnas menangkap signal distress pada koordinat 3.44.30 S – 136.55.6 E. BBC pun memerintahkan Kepala Kantor SAR Timika untuk mengecek posisi signal distrees tersebut.

Kepala Kantor SAR Timika bergerak. Pukul 09.45 WIT, helicopter Intan Jaya jenis MD.500 PK IWN dikerahkan untuk melaksanakan pencarian awal di sekitar lokasi kejadian. Tidak hanya itu, 10 rescuer Kantor SAR Timika yang sudah tiba di Sugapa juga melaksanakan  survey menggunakan pesawat survey Asian One Air dan Intan Angkasa dengan call sign PK-LTF dan PK-IWN. Sekitar 30 menit survey, tim SAR berhasil menemukan pesawat dalam keadaan hancur di hutan yang dalam dan curam. Tim SAR berhasil mencapai lokasi dan mendapati ketiga korban dalam keadaan meninggal dunia (MD).

Tim SAR selanjutnya melaksanakan proses evakuasi dari ketinggian 8000 feet tersebut. Pada pukul 15.30 WIT, tim SAR berhasil mengevakuasi 1 korban diduga pilot pesawat melalui jalur darat ke bandara Sugapa yang menjadi Posko Operasi SAR. Sementara 2 korban lainnya, hingga berita ini diturunkan masih dalam proses evakuasi.

“Kondisi cuaca yang buruk, medan hutan belantara, dan curam menjadi kendala kami untuk mengevakuasi korban. Namun, tim SAR dari Basarnas, TNI, Polri, dan masyarakat, tetap berupaya semaksimal mungkin untuk mengevakuasi seluruh korban,” ungka Mercy. (BASARNAS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *